Tampaknya hampir setiap platform media sosial mengharuskan pengguna untuk menggunakan otentikasi dua faktor atau multi-faktor saat masuk. Bahkan Apple menambahkan fitur 2FA untuk pengguna iPhone untuk melindungi akun mereka dan masih banyak lagi yang sudah mengapdosi teknologi ini.
Berkat semua kemajuan teknologi dan pelaku kejahatan yang semakin kreatif, kata sandi sederhana tidak lagi cukup. Pengguna memerlukan lapisan perlindungan tambahan untuk menjaga data mereka tetap aman, dan di situlah perlindungan berlapis dan login berguna.
Meskipun semua orang pasti menggunakan opsi 2FA dan MFA untuk segala hal mulai dari media sosial hingga perbankan online, sebagian besar pengguna mungkin tidak mengetahui perbedaan antara keduanya. Lagi pula, bukankah dua faktor pada hakikatnya sama dengan kelipatan? Sederhananya, 2FA adalah MFA, namun MFA bukanlah 2FA.
Mengetahui perbedaan antara dua bentuk autentikasi dan kategori MFA yang berbeda akan membantu meningkatkan keamanan akun dan membantu pengguna memilih jenis autentikasi yang tepat di masa mendatang.
Apap itu faktor keamanan
Sebelum mengetahui perbedaan antara autentikasi dua faktor dan multifaktor, penting untuk mengetahui bahwa terdapat berbagai kategori faktor, apa saja kategori tersebut, dan manfaatnya. Pengguna sudah familiar dengan pertanyaan keamanan, PIN, dan bahkan pola kunci.
Ini adalah faktor berbasis pengetahuan, sesuatu yang diketahui pengguna. Ini adalah bentuk otentikasi yang paling tidak aman karena siapa pun yang tahu dapat memperoleh akses ke sebuah akun.
Faktor kepemilikan lebih aman, karena mengharuskan pengguna untuk memiliki sesuatu yang mereka miliki. Sesuatu seperti aplikasi seluler dan kunci keamanan adalah faktor kepemilikan. Pengguna harus memiliki kontak langsung dengan faktor ini pada saat masuk ke akun yang sulit dimiliki oleh penyusup. Lalu ada faktor bawaan yang lebih aman dibandingkan dua faktor lainnya.
Pemindaian biometrik adalah faktor bawaan. Ini adalah beberapa cara yang paling aman bagi pengguna karena menggandakan sidik jari, ID wajah, atau pemindaian iris mata seseorang sulit dilakukan oleh peretas. Terakhir ada faktor konteks, yaitu autentikasi melalui lokasi pengguna. Mengautentikasi melalui lokasi jarang terjadi, namun beberapa perusahaan memerlukannya dengan perangkat lunak dan perangkat keras mereka.
Semua yang perlu diketahui tentang otentikasi dua factor
Seperti namanya, autentikasi dua faktor memerlukan dua lapisan autentikasi yang berbeda untuk mengonfirmasi identitas pengguna saat mencoba masuk ke sebuah akun. Faktor pertama hanyalah nama pengguna dan kata sandi mereka.
Bentuk autentikasi kedua bisa berupa apa saja, mulai dari kode yang dikirim melalui SMS, hingga pertanyaan keamanan. Otentikasi dua faktor dapat menggunakan kategori verifikasi yang sama untuk kedua lapisan. Misalnya otentikasi lapisan pertama dan kedua dapat berbasis pengetahuan seperti kata sandi dan PIN.
Otentikasi multi-faktor di sisi lain memerlukan dua atau lebih bentuk verifikasi, dengan masing-masing faktor biasanya masuk dalam kategori berbeda. Pengguna tidak dapat menggunakan pertanyaan keamanan jika mereka sudah memasukkan kata sandinya.
Sebaliknya mereka harus memanfaatkan faktor kepemilikan seperti aplikasi seluler, atau faktor bawaan seperti sidik jari mereka. Penggunaan berbagai bentuk bukti kompleks untuk identifikasi mengurangi kemungkinan penyusupan.
Pengguna harus mengaktifkan autentikasi dua faktor bila memungkinkan, namun jika MFA tersedia, ini akan memberikan keamanan yang lebih baik. Nama pengguna dan kata sandi yang sederhana tidak lagi berguna demi keamanan, jadi gunakan lapisan perlindungan tambahan untuk mencegah pengguna yang tidak diinginkan mengakses data pribadi.
Untuk membuat 2FA lebih aman, pilih untuk menggunakan verifikasi dari berbagai kategori. Jika memungkinkan, gunakan sebanyak mungkin bentuk autentikasi.