Saat ini melihat ponsel dalam kegelapan adalah hal yang lumrah dan tidak menyadari bahwa kecerahannya jika dinaikkan sepenuhnya bisa mengiritasi retina. Namun ada saatnya gadget portabel seperti Game Boy tidak menyala. Indiglo Electroluminescence adalah salah satu inovasi yang menjadikan dunia sedikit lebih terang dengan cahaya biru-hijau samar-samar yang tampak di bawah air.
Teknologi Electroluminescence ini dipopulerkan oleh Timex pada tahun 1992 dan menghasilkan gelombang biru-hijau yang besar, meskipun sebenarnya sudah ada sejak beberapa dekade yang lalu. Menurut Edison Tech Center, ilmuwan Georges Destriau, rekan Marie Curie yang menciptakan istilah Electroluminescence pada tahun 1936 saat dia mengerjakan bubuk ZnS berpendar.
Perusahaan pencahayaan Sylvania mengambil alih komersialisasi teknologi yang sedang berkembang pada pertengahan tahun lima puluhan ketika mereka merilis lampu malam, radio jam, tampilan teknologi militer, dan dasbor mobil dengan sebutan pencahayaan “Panelescent” yang memancarkan cahaya hijau lembut.
Jam tangan Timex Indiglo dan cara kerjanya
Jadi pada tahun 1992 ketika Timex saat merilis jam tangan, terdapat tombol kecil yang langsung menyalakan layar digital kecil dan membuat pemakainya merasa sejuk, seolah-olah mereka sedang menjalankan misi rahasia, meskipun misi tersebut sepertinya lebih banyak melibatkan penunjuk waktu. Nama Indiglo kemudian dilisensikan ke banyak perusahaan lain seperti Austin Innovations untuk serangkaian produk, termasuk jam, lampu malam, pengatur pribadi, dan hampir semua perangkat yang sulit dibaca dalam kegelapan.
Ini jelas merupakan terobosan baru di pasar dan merupakan alternatif yang jauh lebih baik dibandingkan penggunaan radium sebelumnya untuk menerangi layar sehingga melihat waktu tidak sebanding dengan bahaya radioaktif yang ada.
Pada tingkat dasar electroluminescence hanyalah manipulasi listrik menjadi cahaya, jadi dalam kasus Indiglo, arus listrik memberi energi pada lapisan tipis bahan berpendar dan menghasilkan cahaya. Karena teknologi ini hanya menggunakan daya beberapa miliwatt dari baterai kecil di dalamnya, tombol tersebut biasanya dapat ditekan berulang kali.
Teknologi ini sangat kontras dengan bola lampu pijar yang menggunakan panas untuk menghasilkan cahaya dan tidak dapat diratakan seperti electroluminescence untuk digunakan pada jam tangan. Itu menjadi terobosan besar.