Subsistem Windows untuk Linux (WSL) Microsoft terus berkembang dengan dirilisnya WSL 2 versi 0.0.2. Pembaruan ini memperkenalkan serangkaian fitur pratinjau keikutsertaan yang dirancang untuk meningkatkan kinerja dan kompatibilitas.
Penambahan utama mencakup “Reclaim memori otomatis” yang secara dinamis mengoptimalkan jejak memori WSL, dan “Sparse VHD” untuk memperkecil ukuran file hard disk virtual. Peningkatan ini bertujuan untuk menyederhanakan penggunaan sumber daya.
Selain itu, “mode jaringan Mirrored” menghadirkan kemampuan jaringan yang diperluas seperti dukungan IPv6 dan multicast. Microsoft mengklaim ini akan meningkatkan konektivitas VPN dan LAN dari host Windows dan tamu Linux.
Untuk melengkapi ini ada fitur “DNS Tunneling” yang mengubah cara penyelesaian kueri DNS untuk menghindari masalah kompatibilitas dengan pengaturan jaringan tertentu. Menurut Microsoft, ini akan mengurangi masalah koneksi ke internet atau sumber daya jaringan lokal dalam WSL.
Opsi konfigurasi firewall tingkat lanjut kini juga tersedia melalui integrasi Hyper-V. Fitur “autoProxy” yang baru memastikan WSL memanfaatkan konfigurasi proxy sistem Windows dengan lancar.
Microsoft menyatakan fitur-fitur ini saat ini diluncurkan ke Windows Insiders yang menjalankan Windows 11 22H2 Build 22621.2359 atau lebih baru. Mereka tetap ikut serta dalam pratinjau untuk memungkinkan pengujian sebelum integrasi akhir ke WSL.
Dengan memperluas Subsistem Windows untuk Linux (WSL) 2 dengan kemampuan baru yang menarik di berbagai bidang seperti efisiensi sumber daya, jaringan, dan keamanan, Microsoft bertujuan agar menjadikan Linux di Windows lebih berperforma dan kompatibel. Pendekatan evolusioner berdasarkan umpan balik pengguna ini menyoroti komitmen Microsoft terhadap WSL sebagai bagian penting dari ekosistem Windows.